Pages

Wednesday, January 18, 2017

Tiga Hari Terakhir Ini Jalan-jalan

Ketika sudah mendapatkan koneksi internet yang bagus di kamar kenapa aku malah jadi males nulis.

Tiga hari terakhir ini (Minggu, Senin, Selasa) aku jalan-jalan terus. Jalan-jalannya bukan dalam arti berwisata kemudian foya-foya, melainkan literally jalan kaki sambil sightseeing pemandangan kota. Jaraknya nggak main-main; minimal satu kilometer. Sebab jarak dormku ke tempat-tempat yang menarik tuk dikunjungan memang minimal satu kilometer, dan itu terlalu dekat untuk naik Grab atau Uber. Jalan kaki pun menjadi satu-satunya pilihan, tapi aku nggak keberatan karena kota ini memang walkable banget. Ramah pedestrian. Ramahnya gimana? Trotoarnya lebar, jembatan penyeberangan jalan ada di mana-mana, bahkan ada underpass (penyeberangan jalan bawah tanah) yang sempat dikira subway olehku dan teman-teman (di sini nggak ada subway).

Minggu, 15 Januari 2017
Dormku kedatangan exchange participant Indonesia dari project lain, namanya Endah dan Salsa. Mereka berasal dari UGM dan UNS. Kebetulan hari itu exchange participant Indonesia di dormku mau makan-makan di Mang Inasal yang dekat dari dorm, maka jadilah kami semua makan-makan bersama (Chen juga ikut walaupun dia dari Tiongkok). Ayam bakarnya enak banget. Setelah itu, kami memutuskan untuk jalan-jalan karena kalau langsung pulang ke dorm rasanya garing banget. Dimulailah petualangan kami jalan-jalan nggak jelas sebelum akhirnya memutuskan untuk pulang lewat Greenbelt (karena Endah sama Salsa harus ngejar kereta untuk pulang). Dua kilo pulang-pergi, jadi hari itu (sore sampai malam) kami jalan kaki empat kilo. Luar biasa sehat.

Kami jalan kaki memasuki rimba gedung tinggi di daerah dekat Ayala Avenue. Mau mampir ke Warung Indo tapi kelewatan karena GPS-ku eror hehe. Pulangnya kami mampir ke Ayala Triangle Gardens dan foto-foto di patung (?) tulisan "Make It Makati". Aku pun sempat delusi ketika melihat jajaran kafe dan restoran kecil yang bikin taman ini asik banget dijadikan tempat istirahat makan siang atau sekadar nongkrong-nongkrong bersama orang tersayang. Aku nggak bisa nggak ngebayangin Mika, Taehyung, dan Jimin makan-makan bareng di situ sepulang sekolah atau saat nugas, dan dari kejauhan Mika memperhatikan anak-anak NCT 127 (baca: Taeyong) yang lagi kumpul-kumpul gaul di bawah pohon yang bisa diduduki. Sayangnya aku nggak ada foto yang jelas menunjukkan pemandangan taman karena saat itu udah malam jadi kondisinya gelap, tapi semoga aku bisa ke sana lagi pas siang jadi delusinya bisa diterusin dikit hehe (dan bisa ambil foto yang lebih jelas).

Selain Ayala Triangle Gardens, kami juga mampir ke taman lain, yaitu Greenbelt Park. Di sini teman-teman beli kue ulang tahun untuk Chen dan aku melihat kucing yang tidur meringkuk di depan toko kue. Lucu banget. Kayak kucing terlantar tapi sebenarnya badannya cukup sehat (nggak kurus banget dan bulunya pun bagus). Greenbelt Park adalah taman di area mall jadi suasananya sangat semarak, ramai sekali, dan ada bagian yang penuh manusia. Setelah ke Greenbelt Park dan berpisah dengan Endah dan Salsa, kami melanjutkan perjalanan pulang. Nggak tahunya ngelewatin taman lagi, Legazpi Active Park dan Washington Sycip Park, tapi aku telat nyadarnya karena gelap dan asyik ngobrol sama Chen jadi nggak terlalu memperhatikan tamannya kayak apa. Ada rencana siang atau sore gitu mau ke sana, sih. Biar to-go list-ku untuk mengunjungi taman-taman kota yang dekat dengan dorm kelakon semua.

Ini jalan-jalan pertamaku dengan kawan-kawan exchange participant, dan sepertinya ini adalah bonding timeku dengan mereka karena setelah itu aku jadi lebih nyaman sama mereka dan selama tiga hari ini sejak jalan-jalan bareng itu, aku nggak banyak mengeluh soal mereka. Alhamdulillah, sih. Setidaknya tekanan batinku berkurang.




Jajaran kafe dan restoran di Ayala Triangle Gardens yang delusionable dan au-able banget.
Kucing tidur di depan toko kue.


Senin, 16 Januari 2017
Yang ini jalan-jalannya rada nggak berfaedah, sih.... soalnya perginya ke mall dan aku masih sensi sama mall. Kami mengira aktivitas project akan dimulai dan kami akan menghadiri orientation seminar, semua sudah pada dandan cantik dan ganteng. Eh nggak tahunya kami cuma dikumpulkan di sebuah meeting room kecil di lantai satu dorm dan diajak mendiskusikan expectation setting sebelum akhirnya dibawa pergi naik bus ke SM Megamall. Ini unexpected banget karena nggak ada yang minta diajak jalan-jalan dan mengecewakan karena bukankh seharusnya agenda hari ini adalah orientation seminar? Kenapa malah main nggak jelas ke mall? Ingin ku berkata kasar. Imanku pun goyah setelah mengunjungi dua toko buku yang ada di mall ini, Fully Booked dan Powerbooks. Akhirnya aku beli Stardust-nya Neil Gaiman di Powerbooks. Nyesel karena rasanya buang-buang duit banget :( Tapi ya lumayan sih jalan-jalan yang ini, sebab kami jadi punya pengalaman naik bus yang kalau di Indonesia rasanya seperti bus ekonomi antarprovinsi tapi di sini jadi bus dalam kota biasa. Sekali jalan 16 PHP, dari dorm ke SM Megamall dan sebaliknya. Aku juga jadi nyicipin The Halal Guys, soalnya kayaknya motivasi orang-orang project ngajak kami pergi ke SM Megamall adalah karena kami bilang pengin nyoba The Halal Guys dan di mall itu ada The Halal Guys. Tapi ya nggak hari ini juga kaleee.... Semua exchange participant Indonesia pada kecewa tauk karena kegiatannya nggak sesuai timeline/work plan.

Fotonya cuma ini karena kalo ke mall moodku jadi jelek dan males foto-foto.

Selasa, 17 Januari 2017
Ini hari kemarin dan kemarin seru banget! Projectku kan ada hubungannya sama Microsoft, jadi aku berkesempatan mengikuti training dari Microsoft di kantor Microsoft Philippines Inc., 6750 Ayala Office Tower. Sebenarnya training-nya biasa aja, cuma kayak belajar tips and tricks yang rada advanced buat OneNote, Word, PowerPoint, dan Excel, dan aku pun nggak terlalu excited--lebih karena I didn't know what to expect, nggak kayak temenku yang anak IT yang pengin kerja di Microsoft--tapi setelah menjalani training... wah, rasanya lucky banget. Paling nggak aku udah pernah menginjakkan kaki ke kantor Microsoft. Semua orang mungkin bisa melakukan itu tapi untuk diriku sendiri yang mageran parah dan nggak ada ambisi apa pun yang ada hubungannya sama Microsoft ini, datang ke kantor Microsoft itu merupakan sebuah pencapaian. Training-nya asik, gabung sama anak-anak dari project lain atau sekadar pengin ikut training, dan dua mentornya which were Erwin and Jasper sangat seru dan informatif. Berfaedah banget pokoknya. Aku senang!



Dalam perjalanan pulang, aku sengaja mengarahkan teman-teman untuk lewat Dela Rosa Street karena 1) lebih dekat, 2) lebih jelas karena jalannya tinggal belok kanan dan lurus terus aja sampai dorm, 3) pengin tahu seperti apa Dela Rosa Car Park 1 karena di sana ada SeCham jadi aku berharap kita bisa mampir, hehe~ SeCham itu restoran Korea (lebih terlihat seperti kafe lucu-lucuan(?)) yang menjual ramyeon, camilan Korea, dan es krim Korea. Dan aku beneran mampir ke sana! Alhamdulillah satu lagi to-go-ku terlakoni :') Tempatnya kecil, mejanya kecil-kecil banget walaupun ada dua yang panjang dan besar, lampunya putih terang, bersih, dan dua pelayannya baik-baik banget! Ramah banget, akrab gitu, nggak judes-judes jaim. Salah satu dari mereka ada yang punya saudara muslim jadi tahu kalau aku dan teman-teman tidak boleh makan pork. Aku nggak beli ramyeon sih karena ramyeonnya milih mi instan sendiri gitu di snack bar, baru kemudian minta dimasakin. Ramyeonnya nggak ada yang berlabel halal jadi aku nggak berani walaupun temen-temen pada beli :) Ditambah lagi pengamatanku terhadap produk makanan Korea telah menunjukkan bahwa produk makanan Korea itu kalau halal bakal ada label halal dari Korea Muslim Halal Committee. Pokoknya di kota ini aku mengharuskan diri untuk selalu milih produk makanan yang ada label halalnya, entah itu dari Korea, Malaysia, Singapura, atau Filipina. Seandainya di SeCham mi Nongshim merahnya berlabel halal pasti aku beli. Tapi nyatanya enggak sih, kayak mi Nongshim merah yang dijual di minimarket-minimarket di Indonesia. Malah di 7 Eleven deket dorm ada mi Nongshim merah yang ada label halalnya. Jadi di SeCham aku hanya lowkey memborong snack dan aku bahagia ❤︎

Akhirnya aku nyobain Banana Milk juga dan ENAK BANGET. Murah, lagi! Aku mau dong ke SeCham lagi sebelum pulang terus ngeborong huhu semoga sempat, ya. Aku juga nyoba es krim taiyaki (?) yang bentuknya ikan dan ENAK BANGET JUGA. Lembut manis menyenangkan di lidah! Cinta banget!

Buat saya yang udah biased banget sama Korea, ini jadi enak semua. Tak perlu dipertanyakan lagi.
Snack bar! I assume every school in Korea has it in their canteen.
Also this! Korean ice cream!
Es krim taiyaki--setelah ngesearch di Google ternyata namanya bungeoppang hoho aku baru tahu.
Enak banget!
Aku sayang banget sama Korea Selatan, serius. Sayang banget.

* * *

Yak akhirnya tulisan yang nge-sum up tiga hari jalan-jalan ini kelar juga. Awalnya aku mau tiap abis jalan-jalan langsung ngeblog gitu malemnya, tapi selalu ada kendala yaitu 1) capek, 2) koneksi internet nggak bener. Jadi ya begitulah. Aku udah kebanyakan jajan tiga hari ini jadi mau menghukum diri sendiri nggak jajan apa-apa yang unecessary setidaknya sampai minggu depan. Lagi pula aku udah mager mau ke mana-mana, kecuali urusan project.

Date 2017.01.18
Location Dormitory
Music Alone After Midnight by Tama Rhodes

No comments:

Post a Comment