Pages

Saturday, January 14, 2017

Lapor Diri ke KBRI Manila

Alhamdulillah wasyukurillah letak asramaku hanya sepuluh menit jalan kaki jauhnya dari KBRI. Jalannya tinggal lurus doang lagi, dan belok kanan dikit langsung sampai. Bangunan KBRI Manila cukup megah dan besar walau halamannya tak terlalu luas. Dari luar sudah kelihatan ada relief (?) atau apa ya namanya, pokoknya gambar candi-candi gitu terutama Candi Borobodur. Di sebelah kanan pintu masuknya ada papan pengumuman berlapis kaca, di dalamnya tertempel pamflet-pamflet Wonderful Indonesia yang warna-warni, sedangkan di sebelah kiri pintu ada logo (?) KBRI. Hari Jumat tanggal 13 kemarin aku dan rombongan exchange participant Indonesia berkunjung untuk lapor diri. Setelah salah satu dari kami menyerahkan kartu identitas, dan semua anggota rombongan kami membubuhkan tanda tangan (kemudian kami diberi kartu "visitor" yang harus dipakai di baju), kami pun masuk ke KBRI.

Kami bertemu dengan Pak Indra dan ngobrol-ngobrol. Pak Indra baik banget huhu kami sampai diajak jalan-jalan ke linked malls Greenbelt dan diantar pulang sampai asrama. Pak Indra juga berbagi banyak cerita dan memberi nasihat serta informasi-informasi penting terkait kehidupan pendatang (terutama WNI) di kota ini, juga menyampaikan bahwa KBRI siap membantu apabila terjadi sesuatu dan bersedia mengundang kami jikalau ada acara-acara yang menghadirkan para WNI ke KBRI. Ini kunjungan yang menyenangkan dan sangat bermanfaat. Rasanya jadi lebih aman beraktivitas di negeri orang kalau sudah lapor diri ke perwakilan tanah air kayak gini, soalnya kita jadi tahu kalau kita nggak pernah sendirian dan selalu ada orang sesama Indonesia yang akan senantiasa mengulurkan tangan.


Informasi penting, nih.

Dari Pak Indra aku jadi tahu kalau WNI di Manila tinggal menyebar, tidak terkonsentrasi di daerah-daerah tertentu. Dari Pak Indra juga aku jadi tahu kalau tidak semua orang Filipina menganggap aneh orang berhijab. Biasanya yang suka memandang dengan tatapan gumun atau aneh itu, ya, orang-orang yang nggak banyak melihat/berinteraksi dengan orang-orang berhijab. Orang-orang berhijab udah dianggap biasa di daerah pusat kota karena di sana ada banyak muslimah yang bekerja, sedangkan di daerah yang agak pinggiran di mana terdapat warga lokal yang benar-benar lokal (kan beda tuh pandangan dan wawasan orang yang tinggal di daerah pusat dan pinggiran) orang-orang berhijab jarang terlihat jadi masih dianggap aneh. Ya begitulah. Kayaknya di mana-mana juga kayak gini, deh. Orang kita tuh suka parno berlebihan aja, menganggap semua muslim di luar negeri itu didiskriminasi dan dikucilkan dari kehidupan. Padahal, ya, nggak juga. Nggak bisa dipukul sama rata kayak gitu. Banyak juga kok orang luar yang menyikapi muslim dengan biasa aja, bahkan cenderung cuek. Kayak salah satu orang lokal penghuni asrama, namanya Lea. Buat dia mau apa pun ras dan agamamu, kita tetaplah sama-sama manusia. Nggak perlu ada yang namanya diskriminasi, jadi dia nggak keberatan ngobrol dan berteman dengan muslim.

Ini beberapa foto bagian dalam KBRI (lantai satu, tempat menyambut tamu).

Ada panggungnya tapi ketutupan.


Cintailah produk-produk Indonesia.




Ini bukan di lantai satu, sih, tapi di lantai empat. Jumatannya di sini.
Sedangkan yang di luar KBRI....


Bersama Pak Indra :)
Sebenarnya ada cerita waktu jalan-jalan di linked malls, tapi aku enggan menceritakan bagian-bagian semi-hedon dari petualanganku di kota ini (karena aku ke sini bukan buat hedon dalam level apa pun). Intinya sih linked malls ini beberapa mall terhubung jadi satu gitu, jadi dalam sekali jalan bisa main ke beberapa mall sekaligus. Uniknya, linked malls ini dipakai sebagai jalan juga karena menghubungkan beberapa jalan yang aku kurang tahu detailnya, jadi orang-orang yang datang banyak yang hanya pejalan kaki yang sekadar lewat. Aku nggak ambil foto satu pun karena lagi sensi dan muak dan so done sama mall. Kalau pengin lihat atau butuh info lebih lanjut, cari aja di Google. Hehe.

* * *

Ya itu aja cerita tentang kunjungan ke KBRI Manila. Kalau kamu lagi di luar negeri, sempatkan berkunjung ke KBRI, ya, walaupun cuma bentar. Seru tau bisa ngobrol-ngobrol dan berbagi cerita. Bisa menjalin silaturahim juga. Buat aku pribadi, baru kerasa feels kalau lagi ada di luar negerinya setelah menginjakkan kaki ke KBRI. Soalnya KBRI kan adanya di luar negeri :D


Date 2017.01.15
Location Lounge kecil di dorm yang udah sepi banget.
Music Echoes the Time by Myk

No comments:

Post a Comment